siti muslimah
Minggu, 10 Juni 2012
Minggu, 15 April 2012
Melakukan perbaikan dan setting ulang PC
MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU SETTING ULANG SISTEM PC merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas
tentang cara mempersiapkan perbaikan PC yang bermasalah,
memperbaiki PC, dan memeriksa hasil perbaikan PC.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan
belajar, yaitu Pemeriksaan PC
Melalui Diagnosis Sistem, Troubleshooting Motherboard, Trouble-
shooting Power Supply, Troubleshooting
Keyboard, dan Trouble- shooting Disk Drive dan Hardisk.
1) Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer
dihidupkan secara
otomatis akan memulainya
dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST.
POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST
terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada
pengguna. Pesan tersebut dapat berupa
: pesan tampilan di layar,
suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu
POST dinyatakan :
Kode kesalahan : dua sampai
lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan problemnya)
Kode beep : suara beep
berurutan
Dengan
sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk
kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang
dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard.
Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya
pengujian tergantung dari besar
kecilnya kapasitas memori yang
terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
a) Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan
pengetesan register internal
b) Test
checksum ROM
BIOS: pengetesan checksum
ROM BIOS.
Hasil checksum LSB harus nol.
c) Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi
mode 2, pengecekan pada
akses dasar
pencacah, pengecekan pada pencacah.
d) Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran
register alamat dan
register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA,
inisialisasi timer 1, memulai siklus
memori refresh.
e) Tes 16 KB DRAM: pengetesan
pada 5 pattern yang berbeda AAH,
55H,
FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
f) Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
g) Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan
interupsi.
h) Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer
0.
i) Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek
sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi
gambar.
j) Tes DRAM di atas
16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada
kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data
di layar.
k) Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi
keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
l) Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi
dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai
berikut :
a) Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM
(langkah a-b)
b) Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah
c-h)
c) Test 3 (Display): cek sistem
pengendali signal video pada card
monitor dan VRAM (langkah
i)
d) Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)
e) Test 5 (Keyboard): cek keyboard
(langkah k)
f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan hard
disk (langkah l)
2) Pesan
Kesalahan Selama POST
a) Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa
tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
b) Test 2 (Extended System Error),
satu suara beep panjang
diikuti dengan satu suara beep pendek,
dan eksekusi POST terhenti.
c) Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti
dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test
berikutnya.
d) Test 4 (Memory Error),
ada tampilan angka yang menunjukkan
kode
kesalahan.
e) Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka
yang menunjukkan kode kesalahan.
f) Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781
yang
menunjukkan kode kesalahan.
Tabel 1. Kode Suara Kesalahan
Kode
Suara
|
Kemungkinan daerah kerusakan
|
Tanpa
beep
|
Power Supply
|
Beep terus menerus
|
Power Supply
|
Beep pendek berulang-ulang
|
Power Supply
|
1
beep panjang dan 1 beep
pendek
|
Motherboard
|
1
beep panjang dan 2 beep
pendek
|
Video adapter Card
|
1 beep pendek
dan tidak ada
tampilan
|
Kabel monitor dan atau tampilan
|
1
beep pendek dan tidak mau boot
|
Kabel disk, adapter disk atau disk
|
Tabel 2. Kode Beep pada BIOS AMI
Beep Code
|
Descriptions
|
1
short
|
DRAM refresh failure
|
2
short
|
Parity circuit failure
|
3
short
|
Base 64K RAM failure
|
4
short
|
System
timer failure
|
5
short
|
Process failure
|
6
short
|
Keyboard controller Gate A20 error
|
7
short
|
Virtual mode exception error
|
8
short
|
Display memory Read/Write test failure
|
9
short
|
ROM BIOS checksum failure
|
10
short
|
CMOS shutdown Read/Write error
|
11
short
|
Cache Memory error
|
1
long, 3 short
|
Conventional/Extended memory failure
|
1
long, 8 short
|
Display/Retrace test
failed
|
Tabel 3. Award BIOS Beep Codes
Beep Code
|
Description
|
1 long, 2 short
|
Indicates a video error has occurred and the
BIOS
cannot initialize the video screen to display any
additional information
|
Any other beep(s)
|
RAM problem.
|
Tabel 4. IBM BIOS
Beep Code
|
Description
|
No Beeps
|
No Power, Loose
Card, or Short.
|
1 Short Beep
|
Normal POST, computer is ok.
|
2 Short Beep
|
POST error, review screen
for error code.
|
Continuous
Beep
|
No Power, Loose
Card, or Short.
|
Repeating Short Beep
|
No Power, Loose
Card, or Short.
|
One Long
and one Short
Beep
|
Motherboard issue.
|
One Long
and Two short
Beeps
|
Video (Mono/CGA Display
Circuitry)
issue.
|
One Long and Three Short
Beeps.
|
Video (EGA) Display
Circuitry.
|
Three Long Beeps
|
Keyboard / Keyboard
card error.
|
One Beep, Blank or Incorrect
Display
|
Video Display Circuitry.
|
Tabel 5. Kode Pesan Kesalahan
Kode
|
Uraian
|
1xx
|
Kerusakan sistem board
|
101
|
Kerusakan sistem
board pada interrupt
|
102
|
Kerusakan sistem
board pada timer
|
2xx
|
Kerusakan memory RAM
|
201
|
Tes RAM rusak
|
3xx
|
Kerusakan keyboard
|
301
|
Keyboard tidak terespon
|
6xx
|
Kerusakan POST floppy drive atau adapter
|
601
|
Kerusakan floppy
drive
|
17xx
|
Kerusakan hard disk
|
1701
|
Kerusakan POST pada unit hard disk
|
18xx
|
Kerusakan Unit I/O ekspansi
|
1801
|
Kerusakan POST pada Unit I/O ekspansi
|
3)
Diagnosa umum
Diagnosa ini meliputi
:
konfigurasi
sistem,
perubahan konfigurasi sistem, dan format disk.
4) Diagnosa
mencari dan memecahkan kerusakan
Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :
a) software
(bad command or
file name, disk not ready,
internal error, overflow)
b) configuration error code (configuration too large for memory, 201 error - system unit, 601 parity chech x)
c) system
lockup.
1) Troubleshooting
Motherboard
a) Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel.
Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi.
Pengecekan berikut akan membantu
memecahkan masalah.
¬ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan
DC.
¬ Cek sambungan kabel keyboard.
¬ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
¬ Cek konfigurasi setting CMOS
¬ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
¬ Cek semua daughter board atau card yang terpasang
pada slot
I/O
¬ Cek sambungan saklar reset
¬ Cek posisi kunci keyboard
¬ Cek semua IC yang terpasang
¬ Cek disket boot di drive A
¬ Cek sambungan speaker
Setelah semua
pengecekan dilakukan, hidupkan saklar
power dan cari pesan kesalahan POST. Dari
pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat
berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya.
Dengan mengecek signal pada slot
I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b) Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
(1) Cek 1. Power Supply
Cek level tegangan
power supply pada slot I/O
Diagnosa
¬ Apakah card
utama tersambung dengan
baik
?
¬ Apakah kipas power supply berputar ?
¬ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik
?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8
dan P9
power supply, maka permasalahan ada
pada rangkaian power supply. Perbaiki
power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
(2) Cek 2. Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK
pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
¬ Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal
dan rangkaian pembangkit
clock.
¬ Jika RESET
DRV
selalu
tinggi, periksa signal
power
good,
rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
¬ Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan
tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
(3) Cek 3. CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai
logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
¬ Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek
motherboard bagian CPU
¬ Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya
adalah
gantilah
motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
(4) Cek 4. Cek Keyboard
¬ Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
¬ Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK
dan
KBDATA ada dari
keyboard kerusakan ada pada
jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard
tersebut dengan motherboard yang baru.
Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada
keyboard.
c. Rangkuman 2
1) Kerusakan pada PC terdiri
dari kerusakan internal (motherboard
dan komponen yang ada didalamnya/system board) dan
eksternal (power supply,
keyboard, mouse, disk drive,
hardisk, dan peripheral pendukung).
2) Kerusakan umum yang terjadi disebabkan oleh kurang baiknya
koneksi/hubungan antara peripheral dengan motherboard.
3) Langkah awal yang harus ditempuh dalam memperbaiki
PC
adalah mengecek koneksi/sambungan peripheral ke
motherboard dan sumber tegangan.
4) Perbaikan
motherboard PC dilakukan dengan cara memperbaiki
atau mengganti bagian/komponen yang rusak.
5) Penggantian komponen
harus sesuai dengan spesifikasinya.
d. Tugas 2
1) Cek semua
koneksi/sambungan peripheral ke motherboard.
Hidupkan PC, amati dan catatlah hingga proses POST. Matikan
PC, lepaslah RAM yang ada. Hidupkan PC, amati
dan catatlah hal yang terjadi. Matikan
PC dan kembalikan seperti
semula.
2) Ulangi tugas 1 untuk prosesornya yang dilepas.
3) Ulangi tugas 1 untuk ROM BIOS nya yang dilepas.
4) Ulangi tugas 1 untuk battry CMOS yang dilepas.
e. Tes Formatif 2
1) Pesan apa yang diberikan komputer kepada pengguna jika ada
problem atau kerusakan pada motherboard !
2) Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada motherboard
?
3) Bagaimana cara mengetahui kerusakan pada CPU ?
f. Kunci Jawaban Formatif
2
1) Jika kerusakan pada soldiran/jalur motherboard, system clock,
mikroprosesor, DMA, dan signal power good
dari power supply tidak ada maka pesan yang diberikan adalah tidak
ada tampilan, tidak ada suara, kipas power supply berputar, proses POST tidak dapat berlangsung. Jika kerusakan pada komponen pendukung lainnya,
maka pesan yang diberikan adalah kode beep dengan uraian lihat pada table kode beep materi 1.
2) Dengan memakai voltmeter atau CRO cek tegangan
+5V,
+3,3V, +12V, -12V, -5V pada slot I/O
jika tidak ada tegangan kemungkinan kerusakan ada pada power supply atau
konektor/soldiran/jalur pada motherboard dan dengan memakai
logic probe atau CRO cek signal CLK, OSC,
PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH
CHK, ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW,
AEN pada slot I/O. Lihat cek 2 dan
3 pada materi 2, kemudian
lakukan cek 4.
3) Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN
dengan
memakai logic probe atau osiloskope. Apabila signal tersebut bukan pulsa,
maka
kerusakan
ada
pada
bagian
CPU
atau
konektor/soldiran/jalur pada motherboard. Untuk memastikan
apakah CPU yang
|
rusak
|
atau motherboardnya, lakukan
|
|
pengetesan CPU
baik/normal.
|
pada
|
motherboard/komputer yang
|
|
g.
|
Lembar Kerja 2
|
||
Alat dan bahan :
|
1) PC dengan kerusakan motherboard 1 unit.
2) Motherboard dan komponen pendukung seperti
RAM,
ROM, Mikro
Prosesor, dsb yang baik/normal yang sesuai dengan
motherboard yang rusak.
3) Buku manual reference
untuk komponen PC yang sesuai
4) Tools
set
5) Alat ukur multimeter, logic probe, dan CRO.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Bekerjalah
sesuai
petunjuk yang telah ditentukan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan
dalam percobaan ini.
2) Hidupkan
satu unit PC yang ada kerusakannya pada bagian motherboard.
3) Diagnosa jenis kerusakan yang terjadi.
4) Bukalah
penutup
casing komputer,
sehingga
bagian
dalam
komputer terlihat.
5) Catatlah hasil diagnosa yang diperoleh.
6) Lakukan perbaikan terhadap
kerusakan yang terjadi.
7) Buatlah laporan tentang jenis kerusakan yang terjadi
dari
diagnosa yang diperoleh dan langkah-langkah perbaikannya
dari komputer yang anda amati tersebut.
8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing
(pengajar).
9) Jika semua telah selesai tutuplah kembali casing pada CPU dan
rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.
3. Kegiatan Belajar 3 : Troubleshooting Power Supply a. Tujuan Kegiatan
Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu
menentukan jenis kerusakan komponen
PC yang rusak pada power
supply berdasarkan hasil diagnosa
yang dilakukan.
2) Mengetahui cara merawat atau memperbaiki kerusakan umum power supply komputer.
b. Uraian Materi 3
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1) Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah
seperti pada table 3.1. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun
menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
Gambar 1. Power Supply Jenis TX
Tabel 6. Tegangan
Output Power Supply Jenis TX
ISA Systems :
Multi-lead cable (all models) model
25 286
PC, XT, AT model
25 model 30 model 30 286
P1 (PS8 on AT) J7 P3 J7
1
|
power good ‚
|
1
|
power good ‚1
|
1
|
power good ‚
|
same as
model 25
|
||
2
|
n.c. (AT, +5V)
|
2
|
ground
|
2
|
ground
|
|||
3
|
+12
V
|
3
|
+12
V
|
3
|
+12
V
|
|||
4
|
-12 V
|
4
|
-12 V
|
4
|
-12 V
|
|||
5
|
ground
|
5
|
ground
|
5
|
ground
|
|||
6
|
ground
|
6
|
ground
|
6
|
ground
|
|||
7
|
ground
|
|||||||
P2 (PS9
on AT) 8 ground P4 J14
|
||||||||
1
|
ground
|
9
|
-5 V
|
1
|
ground
|
1
|
ground
|
|
2 ground 10 +5 V 2 ground 2 ground
|
||||||||
3
|
-5 V
|
11
+5 V
|
3
|
-5 V
|
3
+5 V
|
|||
4
|
+5
V
|
12
+5 V
|
4
|
+5
V
|
4
|
+5
V
|
||
5
|
+5
V
|
5
|
+5
V
|
5
|
+5
V
|
|||
6
|
+5
V
|
6
|
+5
V
|
Note : Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin
1 adalah pin paling samping pada unit system.
Gambar 2. Power Supply Jenis ATX
2) Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan
atau
kabel daya dicolokkan,
maka
kipas diam, semua tegangan pada soket bila
diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai
sumber tegangan pada
posisi
stanby.
Jika
pin 14 dihubungkan
sesaat dengan
pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin
soket 20 bila diukur
dengan memakai
voltmeter adalah seperti pada table 3.2. Khusus untuk signal
power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi
mendekati 0V ketika power dihidupkan.
Tabel 7. Tegangan Output Power Supply Jenis ATX
Pin 1
|
Pin 2
|
Pin 3
|
Pin 4
|
Pin 5
|
Pin 6
|
Pin 7
|
Pin 8
|
Pin 9
|
Pin 10
|
3.3V
|
3.3V
|
Gnd
|
5V
|
Gnd
|
5V
|
Gnd
|
P_OK
|
5VSB
|
12V
|
Oran
|
Oran
|
Blk
|
Red
|
Blk
|
Red
|
Blk
|
Gray
|
Purp
|
Yell
|
Oran
|
Blue
|
Blk
|
Green
|
Blk
|
Blk
|
Blk
|
White
|
Red
|
Red
|
3.3V
|
-12V
|
Gnd
|
P_ON
|
Gnd
|
Gnd
|
Gnd
|
-5V
|
5V
|
5V
|
Pin 11
|
Pin 12
|
Pin 13
|
Pin 14
|
Pin 15
|
Pin 16
|
Pin 17
|
Pin 18
|
Pin 19
|
Pin 20
|
3) Kemungkinan
Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil
Tegangan keluaran
+12V lebih besar
Tegangan keluaran +12V drop
Tidak ada tegangan keluaran +5V
Tidak ada signal tegangan pada power good
4) Procedure
dan troubleshooting
Cek
keberadaan
sumber tegangan
dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jala- jala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan
berikutnya.
Cek kabel power
dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti
dengan kabel yang
masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika
normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan
konektor kipas jika baik ganti
kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika
rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan
pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur,
sambungan komponen,
dan komponen elektronik
(komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor,
PTC, sekering). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika
tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan
pada kondensator elektronik
setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran
+12V naik/drop kemungkinan kerusakan
pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika
Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC
regulator.
Signal power good tidak ada
kemungkinan kerusakan
ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Lebih singkatnya dalam mencari
atau menentukan jenis kerusakan pada power supply ikuti diagram alir pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram Alir Mencari Kerusakan Power Supply
c. Rangkuman 3
1) Langkah pertama
yang
dilakukan dalam memperbaiki power supply adalah memeriksa sumber tegangan, kabel, dan sambungan jek.
2) Kerusakan pada power supply sebagian besar
terletak pada
kerusakan komponen elektronik.
3) Salah satu indicator kerusakan komponen power supply adalah tidak berputarnya kipas power
supply.
4) Mengganti power supply yang rusak dengan power supply yang
baru
dipandang lebih efisien dari pada memperbaiki.
d. Tugas 3
1) Cek sumber daya listrik
dan semua koneksi/sambungan kabel
power supply. Hidupkan PC, sampai
proses POST selesai. Matikan PC, halangi (diisolasi) pin power good dari power supply ke
mother board. Hidupkan
PC, amati dan catatlah apa yang terjadi.
2) Ulangi tugas 1, untuk pin tegangan +5V.
3) Ulangi tugas 1, untuk pin tegangan +12V.
e. Tes Formatif 3
1) Apa perbedaan power supply TX dan ATX !
2) Pesan apa yang diberikan komputer kepada pengguna jika ada
problem atau kerusakan power
supply !
3) Apa yang harus diperhatikan dalam mengganti power supply
komputer ?
f. Kunci Jawaban Formatif
3
1) Bentuk
box, jumlah saklar, bentuk
konektor dan jumlah
pin keluaran, variasi
tegangan keluaran, dan cara mengoperasikan.
Lihat table 3.1 dan 3.2
2) Untuk kerusakan pada power supply komputer,
maka pesan yang diberikan adalah
tidak ada tampilan, tidak ada
bunyi beep, semua lampu indicator
tidak menyala, kipas power supply tidak berputar. Untuk kerusakan adanya gangguan tegangan keluaran power supply akibat adanya card tambahan/pendukung yang
rusak atau mengalami hubung pendek
maka pesan yang diberikan adalah beep terus menerus atau beep pendek berulang-ulang
3) Bentuk box, posisi saklar,
jenis TX/ATX, besarnya daya, dan
kualitas.
g. Lembar Kerja 3
Alat
dan bahan :
1) PC dengan kerusakan power supply 1 unit.
2) Power supply dan komponen pendukung seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor, dsb yang baik/normal yang sesuai dengan power supply yang rusak.
3) Buku manual reference
untuk komponen PC yang sesuai.
4) Tools
set
5) Alat ukur multimeter.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Bekerjalah
sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan
dalam percobaan ini.
2) Hidupkan
satu unit PC yang ada kerusakannya pada bagian power supply.
3) Diagnosa jenis kerusakan yang terjadi.
4) Bukalah
penutup
casing komputer,
sehingga
bagian
dalam
komputer terlihat.
5) Catatlah hasil diagnosa yang diperoleh.
6) Lakukan perbaikan terhadap
kerusakan yang terjadi.
7) Buatlah laporan tentang jenis kerusakan yang terjadi
dari
diagnosa yang diperoleh dan langkah-langkah perbaikannya
dari komputer yang anda amati tersebut.
8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing
(pengajar).
9) Jika semua telah selesai tutuplah kembali casing pada CPU dan
rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.
4. Kegiatan
Belajar 4 : Troubleshooting Keyboard
a. Tujuan Kegiatan
Pemelajaran
1) Peserta
diklat mampu menentukan jenis kerusakan komponen PC
yang rusak
pada
keyboard
berdasarkan
hasil
diagnosa
yang
dilakukan.
2) Mengetahui cara merawat
atau memperbaiki kerusakan umum
keyboard.
b. Uraian
Materi 4
Keyboard
Beberapa model keyboard,
yaitu :
83-Key PC Keyboard
84-Key AT Keyboard
84-Key Space-Saving Keyboard
101-Key Keyboard
Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan
dengan empat pengenal :
Karakter
yang diperlihatkan pada permukaan
penutup kunci
Kode
karakter dari setiap karakter penutup kunci
Kuncinya kode pembacaan
Angka desimal tempat kunci
Gambar 4. 83-Key PC Keyboard
|
|
Gambar 8. Keyboard Ergonomic
Gambar 9. Programmable Keyboard
Langganan:
Postingan (Atom)